Saat ini sudah banyak
penelitian untuk mencari metode yang baik pada system pengenalan wajah.
Berbagai metode telah banyak diteliliti untuk sistem ini. Metode yang umum
digunakan adalah PCA (Principal Component Analysis). Walaupun PCA merupakan
teknik yang terkenal dalam pengenalan citra, ternyata PCA menghadapi permasalahan
dalam menghadapi database yang sangat besar, dimana waktu proses dari pengenalan
menjadi lama dan akurasinya menjadi menurun dengan cepat apabila jumlah data
semakin bertambah banyak (Li, S.Z.,Hou, X.W., Zhang, H.J., Cheng, Q.S. 2001). Untuk
mengatasi kelemahan metode PCAtersebut, maka pada tahun 1977, Peter
N,Belhumeur, Joao P. Hespanha dan David J.Kriegmen telah mengembangkan suatu
metodebaru yang dinamakan metode Fisherface. Metode ini merupakan
gabungan dari metodePCA dengan Fisher’s Linear Discriminant(FLD) yang
merupakan pengembangan darimetode LDA (Linear Discriminant Analysis).
Penelitian pengenalan wajah
di ruang terbuka berbasis video pernah dilakukan memiliki tingkat akurasi 40%
dengan menggunakan metode ICA (Independent Component Analyis). Pada
penelitian tersebut dijeaskan bahwa ICA adalah sebuah teknik pemprosesan sinyal
untuk menemukan faktor faktor atau komponen tersembunyi yang membentuk
sekumpulan variabel random (hasil dari pengukuran sinyal atau secara umum
data). Penelitian[4] tentang pengenalan wajah pada citra dengan menggunakan
metode PCA yang digunakan untuk mereduksi dimensi untuk mengahasilkan vector
basis orthogonal yang disebut eigenface dan Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan
merupakan sebuah penelitian yang memerlukan banyak training data dan memiliki
akurasi 60%. Penelitian serupa [5] dengan input berupa citra memiliki akurasi
yang cukup tinggi yaitu 83% menunjukkan bahwa performansi metode Fisherface
cukup baik untuk diimplementasikan pada sistem pengenalan wajah.
Dalam penelitian ini metode
Fisherface sangat efektif untuk system pengenalan wajah dikarenakan dia
merupakan gabungan 2 metode yaitu metode PCA dan FLD. Metode ini akan
memperbesar rasio
jarak antar kelas terhadap
jarak intra kelas dari vektor cirri mereduksi dimensi. Dengan kata lain Fisherface
memperkecil jarak dalam kelas yang sama namun akan memperbesar jarak antar
kelas yang berbeda. Akurasi dalam penelitian ini lebih baik dibanding
penelitian sebelumnya menggunakan metode ICA ataupun PCA. Disamping metode yang digunakan, klasifikasi
juga merupakan hal penting yang
harus diperhatikan. Pada
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa klasifikasi Jaringan Syaraf Tiruan yang
memiliki tingkat akurasi 87% lebih baik dibandingkan menggunakan klasifikasi Euclidean
Distance yang memiliki akurasi 68.45%. Sistem pengenalan wajah ini akan memiliki
tingkat akurasi yang lebih baik lagi dengan melalui tahap preprocessing yang
lebih baik lagi .
Jurnal asli dapat dilihat dan diunduh disini
0 komentar:
Post a Comment