Pengklasifikasian wajah berkaitan
dengan variasi data misalnya detil - detil kecil dari wajah atau transformasi
saat proses pengambilan citra. Pengklasifikasian wajah dengan metode hybrid menggabungkan
pembelajaran berbasis Jaringan Fungsi Basis Radial (JFBR) dan Pohon Keputusan Induktif.
JFBR digunakan sebagai metode pembelajaran dalam arsitektur jaringan syaraf
tiruan. Untuk meningkatkan kemampuan pengenalan dilakukan pengklasifikasian
pada Pohon Keputusan Induktif. Selain menjadi metode penghubung pada
pengklasifikasian hibrid, Himpunan JFBR (HJFBR) digunakan untuk penyediaan
atribut pada pengklasifikasian Pohon Keputusan Induktif. Uji coba dilakukan
pada 50 obyek dengan total ± 500 citra wajah dalam format grayscale. Data
dipilih dengan memberi variasi mimik wajah, kemiringan (rotasi) data ± 50 dan juga dipengaruhi oleh pencahayaan di
dalam ataupun d iluar ruangan. Rata– rata peningkatan keakurasian positif benar
yang diberikan arsitektur HJFBR dibanding JFBR sebesar ±13,86% untuk HJFBR1 dan ±15,93% untuk HJFBR2. Namun menurunkan
keakurasian negatif benar sebesar ±5,8%
untuk HJFBR1 dan ±5,6%
untuk HJFBR2. Penambahan pohon keputusan induktif pada metode hibrid memberikan keuntungan selain
tetap dapat meningkatkan keakurasian positif benar juga mampu mengatasi permasalahan
sebelumnya tentang penurunan keakurasian negatif benar.
jurnal lengkap dapat dilihat dan diunduh disini